Kementerian PPN/Bappenas dan KOIIA Teken Kesepakatan Inovasi untuk Transformasi Ekonomi Indonesia

  • View : 200 | BERITA

Jakarta (24/01) - Pada hari Selasa, 23 Januari 2024, di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Deputi Bidang Ekonomi, Ibu Amalia Adininggar Widyasanti, dan Vice Chair Korea Industry Intelligentization Association (KOIIA), Kim Tae Hwan, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan judul "Advancing Indonesia Economic Transformation Through Innovation Partnership."

Kerja sama ini merupakan langkah strategis Kementerian PPN/Bappenas untuk mendukung inovasi dan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia sejalan dengan Visi Indonesia 2045. Dalam MoU tersebut, Kementerian PPN/Bappenas dan KOIIA berkomitmen untuk membangun kerangka kerja sama pembangunan ekonomi biru guna memperkuat transformasi ekonomi di Indonesia.

Salah satu tujuan utama kerja sama ini adalah memperkuat kemitraan inovasi untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia, khususnya dalam pengembangan ekonomi biru dan sektor manufaktur. Melalui riset dan inovasi, diharapkan dapat memajukan pengembangan ekonomi biru, meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia, serta meningkatkan daya saing industri manufaktur.

Dalam acara tersebut, Prof. Jaehoon Lee dari Hankuk University of Foreign Studies, Korea, memberikan pandangan penting terkait transformasi industri digital. Prof. Lee menekankan bahwa proses digitalisasi, dengan penerapan IIoT (Industrial Internet of Things), Big Data, dan AI, dapat secara efektif dan efisien meningkatkan nilai tambah produk dan jasa dalam value chain industri.

Kerja sama ini juga bertujuan menghubungkan dan mengomersialkan inovasi ke industri, meningkatkan rantai nilai domestik, serta memperkuat partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan inovasi dalam koridor ekonomi Indonesia, mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di setiap daerah, dan mencapai keseimbangan pertumbuhan antar daerah.

Dengan penandatanganan MoU ini, Indonesia dan Korea memasuki fase baru dalam upaya bersama menuju transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis inovasi, menciptakan peluang baru bagi pengembangan industri dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.